Kisah Cinta Khadijah dengan Nabi Muhammad Rasulullah yang Mendunia

Kisah Cinta Khadijah dengan Muhammad - Khadijah Radhiallahu anha merupakan salah satu wanita paling mulia pada masanya, seorang wanita bangsawan yang lahir dari suku quraish. Ia juga wanita cantik dan memiliki kekayaan yang melimpah. Serta menjadi pengusaha wanita yang terkenal.

Kemuliaan akhlak dan garis keturunannya menempatkan khadijah sebagai wanita terpandang. Menikahinya akan menjadi prestasi yang hebat. Sudah banyak pria yang ingin melamarnya untuk dinikahi, tapi semuanya ia tolak.

Kisah Cinta Khadijah dan Muhammad - Foto : Mostafa Meraji Unsplash.com


Pertemuan Khadijah dengan Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wassalam

Hingga suatu ketika ada seorang pemuda berusia 25 tahun yang berasal dari keluarga yang sangat mulia namun ia merupakan anak yatim dan bukan lelaki yang banyak gaya.

Pemuda tersebut biasa mengurus domba yang kurus menjadi sangat gemuk. Namun ia memiliki karakter yang sempurna dan dikenal sebagai seorang yang jujur, amanah dan sangat dipercaya. dan Pemuda tersebut bernama Muhammad bin Abdullah.

Kemasyuran Rasulullah di Mekkah kala itu terdengar oleh Khadijah Radhiallahu anha yang merupakan saudagar kaya yang kemudian membentuk kerjasama dagang dengan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam untuk menjalankan bisnisnya.

Ia kemudian meminta karyawannya yang bernama Maisarah (Pria) untuk mengawasi dan mengikuti semua kehendak Rasulullah serta tidak boleh menolak semua perintahnya.

Karena jika Maisarah membantah perintah atau ide dari Rasulullah, bisa jadi kepribadian dan kemampuan aslinya tidak akan terlihat.

Baca Artikel Lainnya :

Sepulang perjalanan dagang dari Syria, Maisarah melaporkan apa saja yang ia lihat dan rasakan ketika berinteraksi dengan Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

Maisarah sangat takjub, pemuda ini adalah pria yang paling baik dan paling lembut yang pernah dia temui, tidak pernah Rasulullah memperlakukan maisarah dengan kasar, seperti yang dilakukan oleh orang lain.

Bahkan ketika mereka berjalan ditengah gurun yang panas, dirinya memperhatikan bahwa awan terus mengikuti mereka sepanjang waktu, melindungi mereka dari terik matahari.

Tidak hanya itu, Rasulullah pun terbukti menjadi pengusaha yang cerdik. Ia mengambil barang dagangannya, menjualnya dan dengan keuntungan membeli barang dagangan lain yang dijualnya lagi. Sehingga menguntungkan dua kali lipat.

Laporan yang disampaikan oleh maisarah sudah cukup bagi Khadijah Radhiallahu anha membuat keputusan untuk menikahi Rasulullah.


Lamaran Nabi Muhammad dengan Khadijah

Setalah mendapatkan informasi yang cukup dari karyawannya yang bernama Maisarah. Kemudian Ia meminta bantua sahabatnya yaitu Nafisah binti Munabbih untuk menemui Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam agar mau menikahinya.

Khadijah Radhiallahu Anha merupakan wanita yang cerdas, ia tahu siapa orang yang tepat untuk diserahkan urusan ini.

Kecerdasan Nafisah tetap menjaga martabar Khadijah sebagai wanita dan membesarkan hari Rasulullah sebagai Pria. Mari kita simak bagaimana cara Nafisah berbicara dengan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

Nafisah : "Wahai Muhammad, sekarang engkau telah menjadi pemuda terhormat, terpandang dan dewasa, namun mengapa engkau belum juga menikah ? 

Muhammad : "Aku tidak memiliki apa-apa untuk menikah" 

Disini Nafisah mengetahui bahwa Rasulullah juga tertarik untuk menikah, hanya saja beliau belum memiliki apa-apa untuk menikah.

Nafisah : "Jika aku pilihkan untukmu seorang wanita, apakah kamu mau menerimanya ?" 

Muhammad : "Siapakah dia ?" 

Nafisah : "Sungguh tidak ada wanita lain yang pantas bersanding denganmu kecuali Khadijah. Dia cantik, dermawan, baik, punya status sosial yang baik sepertimu dan kalian berdua sangat serasi." 

Muhammad : "Lalu bagaimana mungkin aku menikah dengan Khadijah, aku tidak mempunyai mahar." 

Nafisah : "Itu, biar saya yang atur" 

Coba perhatikan bagaimana perkataan Nafisah, perkataannya sama sekali tidak menjatuhkan derajat Khadijah Radhiallahu Anha sebagai wanita dan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam sebagai seorang lelaki.

Kemudian Rasulullah pun menerima tawaran dari Nafisah. Melalui pamannya Abu Thalib, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam melangsungkan lamaran resmi untuk pernikahannya.

Sungguh tidak ada yang lebih melegakan dari rasa cinta yang tersampaikan dan tidak ada yang lebih membahagiakan dari cinta yang diterima.


Pernikahan Nabi Muhammad dengan Khadijah

Selama 25 tahun pernikahan Rasulullah dengan Khadijah, mereka berdua dikarunai tujuh orang anak, 3 lelaki dan 4 perempuan. Semua anak lelaki Rasulullah meninggal di usia muda.

Khadijah Radhiallahu Anha adalah sumber cinta, kekuatan dan kenyamanan yang sangat berarti bagi nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan Ia sangat bersandar pada cinta dan dukungan dari istri tercintanya pada malam terpenting dalam hidupnya.

Suami dan Istri

Saat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam beruzlah di gua Hira, Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan mengungkapkan kepadanya ayat-ayat pertama Al Qur'an dan menyatakan kepadanya bahwa Muhammad bin Abdullah akan menjadi seorang Rasul.

Pengalaman itu sangat mengejutkan dan menakutkan, bahkan beliau langsung berlari pulang dan melompat ke tangan Khadijah Radhiallahu Anha sambil berkata, "Selimuti aku, selimuti aku"

Khadijah sangat terkejut oleh gemetarnya Rasulullah, dan setelah menenangkan dan menghiburnya, Rasulullah pun kemudian menceritakan pengalamannya.

"Jangan khawatir, demi dia yang menguasai jiwa Khadijah, aku berharap engkau akan menjadi nabi bagi ummat ini. Allah tidak akan pernah mempermalukanmu, karena engkau baik kepada keluargamu, engkau selalu benar terhadap kata-katamu, engkau membantu mereka yang membutuhkan, engkau mendukung yang lemah, engkau memberi makan tamu dan engkau menjawab panggilan mereka yang dalam kesulitan" Kata Khadijah Radhiallahu Anha untuk menguatkan Rasulullah.

Khadijah kemudian membawanya ke sepupunya. Warawah bin Naufal seorang alim yang sangat paham kitab suci injil dan Waraqah menegaskan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam bahwa pengalamannya adalah nubuah dari Allah dan dia adalah Nabi Terakhir.

Setelah masa kenabiannya dimulai dan orang-orang menjadi keras terhadap Rasulullah, Kahdijah Radhiallahu 'Anha selalu ada untuk mendukun Rasulullah, mengorbankan semua kekayaannya untuk mendukung islam.

Ketika Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan keluarganya dikucilkan di luar kota Mekkah, dia pergi kesana bersamanya, selama tiga tahun penderitaan. Khadijah meninggalkan Raulullah di periode ini.

Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam sangat kehilangan beliau, bahkan setelah kepergiannya Rasulullah akan mengirim makanan dan dukungan kepada teman dan kerabat khadijah, karena cinta untuk istri pertamanya.

Setalah bertahun-tahun Khadijah Radhiallahu Anha meninggal, Rasulullah menemukan sebuah kalung yang pernah dipakai oleh Khadijah.

Ketika melihatnya, Rasulullah kembali mengingat dan mulai menangis dan berduka. Cintanya kepada Khadijah tidak pernah mati hingga Aisyah pernah merasa cemburu padanya.

Pernah Aisya Radhiallahu Anha bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'Aalaihi Wasallam apakah Khadijah adalah satu-satunya wanita yang layak dicintai.

Rasulullah menjawab "Dia percaya padaku ketika tidak ada orang lain yang melakukannya, dia menerima islam ketika orang menolakku, dan dia membantu dan menghiburku saat tidak ada orang lain yang bisa membantuku"

Selama Khadijah bersamanya, Rasulullah tidak pernah menikah dengan wanita lain.


Sumber : 

  • https://www.islampos.com/nabi-dan-khadijah-kisah-cinta-paling-indah-di-muka-bumi-76975/
  • https://www.openulis.com/khadijah-melamar-muhammad/


Penelusuran Terkait :
  • kisah cinta khadijah dan rasulullah pdf
  • kisah sedih rasulullah dan khadijah
  • kata-kata cinta khadijah kepada rasulullah
  • doa khadijah untuk rasulullah
  • kisah cinta khadijah dan fatimah
  • novel kisah cinta rasulullah dan aisyah
  • kisah cinta nabi muhammad
  • kisah romantis nabi muhammad dan siti aisyah

[menikahmuda]

Posting Komentar

0 Komentar